Rabu, 19 Maret 2014

SENI MENYEMBUHKAN DIRI (GEDE PRAMA)



Perjumpaan dengan ribuan remaja di sesi meditasi membuka rahasia, terlalu banyak anak-anak remaja sekaligus orang tua yang memerlukan bantuan kesembuhan. Tanpa perbaikan berarti, masa depan bisa sangat mengkhawatirkan.

Bibit Memaafkan

Ciri utama para sahabat dengan beban mental yang berat kemudian jatuh sakit, mereka menggendong masa lalu demikian beratnya. Begitu beban itu jauh melebihi kemampuan, maka sakit yang menjadi tamu kehidupan kemudian.

Dan faktor terpenting yang membuat masa lalu demikian beratnya adalah ketidakmampuan seseorang untuk memaafkan. Padahal, dalam kadar yang berbeda semua orang memiliki masa lalu yang gelap. Bila orang biasa menggendongnya, para master sudah lama melepaskan gendongan ini di belakang.

Untuk itu tidak ada pilihan lain, memaafkan masa lalu serupa bibit kesembuhan yang ditanam di dalam. Caranya sederhana, kita tidak bisa kembali ke masa lalu dan memperbaikinya, tapi kita bisa merubah cara memandangnya. Begitu cara memandangnya berubah, hidup pun berubah. Dalam bahasa spiritual, tidak ada kebetulan, hanya bimbingan-bimbingan. Dengan berfokus pada bimbingan, maka cengkraman memori buruk masa lalu menjadi semakin longgar.

Air Penerimaan

Lebih-lebih bila cengkraman memori buruk masa lalu yang sudah mulai melonggar ini, kemudian disirami oleh air penerimaan. Di zaman di mana sulit sekali mencari orang yang layak dipercaya (trustless society), masih tersisa satu orang yang bisa mengerti diri kita secara utuh, yakni diri kita sendiri.

Dan diri kita bisa mengerti diri ini kalau kita belajar menerima diri ini apa adanya. Seperti bunda semesta menerima pohon kelapa bertumbuh di tempat panas, menerima pohon cemara bertumbuh di tempat sejuk, bagus sekali kalau bisa menerima bahwa semua kejadian memiliki waktu dan tempatnya masing-masing.

Kejadian baik adalah energi yang memotivasi. Kejadian buruk adalah pelajaran untuk semakin tahu diri. Menerima kejadian baik dan buruk sebagai sepasang pesan yang sama-sama membimbing, itulah air yang bisa disiramkan pada bibit kesembuhan yang sudah ditanam di dalam.

Bunga Kesembuhan

Di dunia kesembuhan, sudah lama dicatat bahwa kata health (kesehatan) berasal dari kata whole (keseluruhan). Kesembuhan mungkin terjadi, bila kita belajar mamandang semuanya - termasuk badan, pikiran, spirit - secara utuh dan menyeluruh.

Seperti sebuah pohon, sakit fisik serupa daun yang kering. Di balik daun kering sakit fisik ada batang ketidakseimbangan emosi. Dan akarnya adalah keterhubungan spiritual. Di tingkat keterhubungan spiritual, semuanya adalah satu (utuh). Sakit-sehat, senang-sedih, suka-duka semuanya adalah pasangan yang utuh.

Itu sebabnya, di sesi meditasi kerap diungkapkan kalau sakit-sehat, senang-sedih serupa gelombang. Dan kesembuhan lebih dekat dengan samudra. Perlu dicatat rapi, gelombang mana pun tidak pernah mengganggu samudra. Untuk itulah, kesembuhan di jalan meditasi sangat dekat dengan psikologi mengalir. Dalam bahasa meditasi: terima, mengalir, senyum. Pada waktunya, semua akan pulang ke samudra kesembuhan yang sama.

————–

Catatan:

1. Salah satu energi di alam yang membantu kita tersembuhkan dan terhubung adalah energi sukacita. Untuk itu, banyak bersyukur, ungkapkan doa terimakasih setiap hari tanpa mengenal henti. Habiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak. Karena anak-anak menyimpan banyak energi sukacita

2. Belajar mengistirahatkan batin dalam keheningan. Sederhananya, kurangi menghakimi, lihat kesempurnaan yang ada di balik setiap ciptaan, ingat selalu bahwa semua adalah tarian kesempurnaan yang sama

3. Sekurang-kurangnya tiga kali seminggu, habiskan waktu di alam terbuka seperti taman, sungai, pantai, gunung, danau, dll. Belajar terhubung melalui rasa dan keheningan. Ada yang meneliti, hasilnya serupa dengan meminum obat anti depresi.
Top of Form


Tidak ada komentar:

Posting Komentar