Rabu, 16 Oktober 2013

ILMU KATAK


ILMU KATAK

Konon di zaman keemasan kerajaan Medang Kemulan, ada seorang Guru Suci yang terkenal sakti mandraguna dan sangat bijaksana serta penuh welas asih, beliau telah mendapatkan pencerahan sempurna dari Sang Pencipta.  Beliau memiliki sebuah ashram (padepokan) di kaki gunung yang dikelilingi pepohonan dan taman bunga yang tampak asri dan indah.  Ada sebuah kolam di depan ashram dengan air yang begitu bening sehingga terlihat jelas ikan-ikan yang berenang kian kemari bermain diantara bunga-bunga teratai warna-warni, beberapa ekor katak tampak asyik bercengkerama diatas daun teratai sambil memperdengarkan suara yang saling bersahutan seolah berlomba nyanyian siapa yang paling merdu.  Burung-burung pun tak mau kalah mengeluarkan kicauannya di atas pepohonan.  Semua begitu indah, damai dan menyenangkan.




Sang Guru memiliki banyak murid/sisya yang datang dari berbagai daerah di wilayah Kerajaan Medang Kemulan, bahkan dari kerajaan-kerajaan tetangga.  Bahkan konon Sang Prabhu sendiri pernah menjadi Sisya dari Sang Guru Suci ini.

Suatu hari Sang Guru bercerita pada para Sisya…..
  Anak-anakku dengarkanlah kisah ini baik-baik, ada banyak pembelajaran di sana. ” sang Guru memulai kisahnya.
Pada suatu waktu ada seekor katak yang hidup di sebuah danau.  Dia hidup bahagia sampai ketika suatu saat dia merasa bosan dengan kehidupan yang ada di sekitarnya.  Keesokan paginya dia duduk di atas daun teratai dan memandang jauh ke seberang danau, dan entah kenapa dia begitu penasaran saat melihat matahari muncul dari ujung danau itu.  “ Ahh..pasti tempat di ujung sana itu sangat indah…ingin sekali rasanya aku ke sana.  Tapi tempat itu begitu jauhnya…, bagaimana mungkin aku bisa ke sana.  Aku hanyalah seekor katak yang hanya bisa melompat-lompat, tentu butuh bertahun-tahun untuk sampai ke sana “.  Tiba-tiba katak itu merasa bahwa para Dewa sudah berlaku tidak adil padanya.  Ya…mengapa burung-burung bisa terbang sementara dirinya hanya bisa melompat saja.  Maka sang katak pun memutuskan untuk bertapa memohon belas kasih para Dewa.  Karena keteguhannya, akhirnya para Dewa pun menemuinya…
  Wahai katak…ada apa gerangan sampai engkau bertapa demikian beratnya? “
“ Ampun wahai Dewa, hamba merasa Engkau sudah tidak adil terhadap hamba, mengapa burung Engkau buat bisa terbang secepat angin sementara hamba hanya bisa melompat-lompat tak karuan. “ ujar sang katak.
“ Lalu apa yang kau inginkan wahai katak..” sabda Sang Dewa
  Buatlah agar hamba bisa terbang seperti burung wahai Dewa yang Agung..”  pinta sang katak
  Wahai katak…adalah kodratmu untuk melompat dan kodrat burung untuk terbang, itu adalah hukum alam, jika aku meluluskan permintaanmu maka hukum alam akan kacau, dan dunia akan berguncang.  Mintalah padaku hal lain yang tidak menyalahi hukum alam..” sabda Sang Dewa.
Sang katak berpikir sejenak….” apa yang harus kuminta agar aku bisa dengan mudah menyeberangi danau ini….ah..kalau tidak boleh terbang maka aku akan meminta agar aku bisa menyeberangi danau ini dalam sekali lompatan….tapi jika hanya dengan sekali lompat saja aku sudah sampai sepertinya tidak akan mengasyikan….”…pikir sang katak.
“ Mintalah wahai katak ..tentu akan kukabulkan..” Sang Dewa mengulangi sabdanya.
  Baiklah wahai Dewa, agar tidak menyalahi hukum alam maka hamba meminta agar hamba diberikan kemampuan agar setiap kali melompat hamba bisa melompat sejauh setengah dari jarak antara tempat hamba berada ke tempat yang hamba tuju. “
  Baiklah wahai katak..kululuskan permintaanmu..” sabda Sang Dewa, lalu tiba-tiba Sang Dewa mengangkat tangannya kanannya dan tiba-tiba secara ajaib dari telapak tangannya keluar cahaya terang memancar mengenai tubuh sang katak.
  Permintaanmu sudah kupenuhi…gunakanlah kemampuanmu dengan bijak..” sabda Sang Dewa
  Terima kasih wahai Dewa… ”  ujar sang katak.
Setelah itu Sang Dewa pun menghilang dari pandangan sang katak.

Sang katak sangat bergembira sekali dengan kemampuannya yang baru ini, bukan hanya dia bisa menyeberangi danau dengan cepat dan mudah, bahkan burung-burung pun tak akan mampu mengalahkannya.  Kesombongan pun mulai menyeruak di kalbunya.   
Esok harinya sang katak hendak mencoba kemampuan barunya..dengan mantap dia berdiri di tepi danau…dia menghirup udara segar dalam-dalam…menguatkan pijakan kakinya…dan…sekali hentak dia melompat ke udara….dan dalam sekejap dia telah sampai persis di tengah-tengah danau.   Ahh..senang sekali rasanya…sang katak berpikir …dengan sekali lompat lagi dia akan sampai di seberang danau yang dia impikan itu.  Dan dengan sangat bahagia dia kembali melompat dengan mantap….namun begitu mendarat dia sangat kecewa……sang katak menemukan kenyataan bahwa dirinya belum sampai ditujuannya, yaitu seberang danau yang indah….dia hanya melompat sejauh setengah jarak dari tengah danau tadi.  Dengan galau dia pun melompat lagi… dan lagi-lagi dia hanya melompat sejauh setengahnya….dan seterusnya dia melompat terus tapi dia tidak pernah menginjakkan kakinya ke tepi danau karena dia hanya bisa melompat sejauh setengah dari jarak yang dia tuju. “

Sampai di situ Sang Guru menghentikan ceritanya…
“ Nah anak-anakku itulah kisah yang kuceritakan hari ini….dari kisah ini kalian harus bisa mendapatkan sesuatu yang berharga.  Mungkin yang kalian dapat dari kisah ini berbeda-beda satu dengan yang lainnya, tapi itu tak mengapa, karena apapun yang kalian pelajari itu adalah bagian dari sebuah proses panjang yang akan membentuk kalian menjadi apapun yang kalian impikan, tak masalah kelak kalian akan menjadi apa…yang penting adalah.........JADILAH LEBIH BAIK.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar